Senin, 01 Desember 2014

Pada usia berapakah tubuh kita berhenti bertumbuh?


Tubuh manusia tumbuh terus dari lahir, dan pada saat remaja, akhir sistem rangka telah sepenuhnya terbentuk. Menurut wikipedia pertumbuhan tinggi badan berhenti sekitar usia 20-21 tahun, terjadi ketika lempeng pertumbuhan (lempeng efifisis) di ujung tulang menutup, tetapi para ilmuwan baru-baru ini telah menemukan bahwa beberapa tulang tidak pernah berhenti bertumbuh [Sumber: University of North Carolina].


Dalam sebuah studi 2011, peneliti di University of North Carolina menemukan bahwa panggul manusia terus memperluas dari usia 20 sampai 79. Ini berarti bahwa bahkan jika Anda menjaga berat badan Anda dan mempertahankan tingkat yang sama dari lemak tubuh, ukuran pinggang Anda alami meningkatkan dari waktu ke waktu karena perubahan dalam struktur tulang yang mendasari. Rata-rata, panggul melebar 1 inci (6,4516 cm) antara usia 20 dan 79, mengakibatkan peningkatan rata-rata 3 inci (762 cm) ukuran pinggang [Sumber: University of North Carolina].


Pada tahun 2008, para peneliti di Duke University mengungkapkan bahwa seperti panggul, tengkorak terus tumbuh dan mengubah seluruh hidup seseorang. Tidak hanya Apakah tengkorak tumbuh lebih besar, tetapi dahi bergeser ke depan, membawa pipi lebih jauh ke belakang. Studi ini memiliki implikasi yang penting untuk bidang operasi plastik, dan menyarankan bahwa penyesuaian struktur rangka yang mendasari bisa memiliki dampak yang jauh lebih dramatis pada penampilan daripada facelift tradisional [Sumber: Duke University].


Tapi jika Anda tidak puas dengan ketinggian Anda pada usia 20, ilmu pengetahuan modern dapat memberikan dorongan yang Anda cari. Pemanjangan ekstremitas operasi memerlukan dokter untuk mematahkan tulang di kaki, dan kemudian masukkan spacer cincin di ruang antara tulang patah. Dengan memutar cincin ini, Anda dapat memperluas kesenjangan antara tulang, yang tubuh Anda akhirnya akan mengisi dan perbaikan. Jenis operasi datang dengan harga yang curam, namun. New Jersey Institut of Technology mengungkapkan bahwa salah satu siswa yang menjalani prosedur ini pada tahun 2008 menghabiskan $275.000 dan bertahan 6 bulan nyeri yang signifikan untuk memperoleh 2 1/2 inci (6.35 cm) tinggi [Sumber: Florida].


Menurut Dr Andito Wibisono SpOt, ahli bedah tulang dari RS Bintaro, tinggi badan dipengaruhi gen. "Kalau orang memiliki gen tinggi yang bagus, pasti akan tinggi. Gen ini didapat dari keturunan. Contohnya, orang Afrika umumnya kurus tinggi karena bangsa mereka memiliki gen tinggi yang bagus," paparnya,



Dipengaruhi gen 


Hasil penelitian terkini menemukan sebuah gen yang menentukan tinggi pendeknya seseorang, namanya HMGA2. Perubahan sebuah "huruf" dasar di kode genetik HMGA2, yakni C (Cytosine) akan berpengaruh. 


Seseorang yang hanya mendapatkan C dari salah satu orangtua, lebih tinggi 0,5 cm dari yang hanya memiliki T (Thymin). Bila memiliki C ganda, akan lebih tinggi 1 cm dari yang memiliki T ganda. Tentu masih ada gen lain yang berkaitan dengan tinggi badan. HMGA2 hanya menjelaskan 0,3 persen dari keberagaman tinggi manusia. 


Beberapa ahli menyatakan, semua orang masih berpeluang lebih tinggi jika memiliki kakek buyut dengan postur tinggi. Ini menjelaskan mengapa ada anak yang lebih tinggi ketimbang orangtuanya. Dalam kondisi ini ada semacam faktor keberuntungan. Jadi gen tinggi itu hanya "melangkahi" orangtua si anak, sedangkan si cucu mendapat warisan gen tinggi dari kakeknya. 



Lempeng "epiphyseal" 


Pusat pertumbuhan tinggi manusia, lanjut Dr Andito, berada pada lempeng epiphyseal plate yang terletak di ujung tiap tulang panjang. Epiphyseal plate ini ada sejak manusia lahir dan menutup alias berhenti bekerja saat usia 16 tahun (wanita) dan 18 (pria). "Maksimal usia 20-21 tahun. Jika lempeng ini sudah menutup, pertumbuhan tinggi turut berhenti," ujarnya. 

Pertumbuhan tinggi seseorang bisa terganggu jika terjadi sesuatu pada lempeng epiphyseal. Cedera, trauma akibat kecelakaan, penyakit kanker tulang bisa merusak kerja lempengan ini. 


Lempeng ini tidak bekerja sendirian. "Hormon pertumbuhan dan banyak hormon lain turut menentukan kinerjanya," katanya. Untuk menunjang kerja hormon-hormon ini diperlukan gizi yang cukup. 


Menurut Dr Andito, bangsa Jepang dulu dikenal pendek atau kate. Kini tinggi mereka sama dengan rata-rata orang Indonesia. "Hal itu karena adaperbaikan nutrisi dari generasi ke generasi," sebutnya. 

Untuk bertumbuh ke atas, tubuh memerlukan semua zat dan mineral yang ada dalam makanan. "Makan empat sehat lima sempurna atau makanan seimbang sudah cukup. Jadi tidak hanya makan yang mengandung kalsium melulu. Nanti tulangnya kuat, tapi bagian lain tubuh kekurangan nutrisi penting," katanya. 



Tak ada ukuran baku 


Kegiatan sehari-hari-juga berperan dalam urusan tinggi badan. Aktivitas yang dapat merangsang kerja lempeng epiphyseal, misalnya atletik, basket, berenang, dan lompat tali. "Olahraga ini mesti dilakukan pada masa pertumbuhan. Jika dilakukan setelah masa pertumbuhan, ya sia-sia saja," ujarnya. 


Ketiga faktor tadi saling terkait. "Jika memiliki gen tinggi tapi tidak didukung nutrisi dan olahraga, bisa jadi pertumbuhannya mandek dan tidak optimal," imbuhnya. 


Mengenai standar tinggi seseorang, menurut Dr Andito, tak ada ukuran baku. "Bagi orang Indonesia, tinggi badan 170 cm sudah dianggap cukup, meski bagi orang Eropa tergolong kurang tinggi. Jadi standardisasi tinggi badan tergantung masyarakat menilainya," katanya. 


Kesimpulan 


Mencukupi nutrisi penting (Kalsium, Zinc, Vit. D, Vit. B, Vit. A dan Protein), recommended : peninggi badan Tiens, klik di sini

Olah raga rutin, karena olah raga akan merangsang jaringan epiphyseal untuk bertumbuh. 
Mencukupi Istirahat, karena saat kita beristirahat, hormon pertumbuhan akan bekerja. 
Menghindari hal-hal yang dapat menghambat pertumbuhan dengan cara berpola hidup sehat: menghindari rokok, alkohol, minuman bersoda. 

Batas usia untuk bertumbuh menjadi rancu, dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin maju, tambah tinggi badan untuk usia di atas 30 tahun menjadi dapat dimungkinkan, klik di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar