Kamis, 29 Mei 2014

Diet Rendah Karbohidrat Timbulkan Masalah Ginjal dan Kesuburan

Ada banyak macam diet hari ini, mungkin teman-teman pernah dengar diet rendah karbohidrat dan tinggi protein. Diet ini membuat seseorang harus mengurangi asupan makanan berkarbohidrat seperti nasi misalnya dan meningkatkan asupan makanan yang mengandung protein seperti telur. Hasil diet ini memang bagus untuk beberapa wanita, namun ada beberapa laporan yang dianggap sebagai efek samping diet rendah karbohidrat tinggi protein. 



Nah loh hati-hati nih teman. Dilansir oleh mayoclinic.org, penerapan diet rendah karbohidrat tinggi protein tidak berbahaya jika dilakukan dalam kurun waktu singkat, misalnya empat hingga 6 bulan saja. Jika lebih dari itu, maka ada risiko yang akan diterima tubuh. Inilah beberapa di antaranya:
  • Laporan yang ditulis dalam Dailymail menunjukkan bahwa beberapa wanita mengalami rambut rontok yang parah, masalah tulang hingga masalah kesuburan.
  • Beberapa laporan menunjukkan bahwa orang yang melakukan diet rendah karbohidrat dan tinggi protein mengalami masalah kekurangan gizi dan sembelit parah.
  • Beberapa laporan lain menyebutkan bahwa orang-orang yang menerapkan diet tinggi protein dengan mengonsumsi banyak produk susu rendah lemak dan daging merah meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Sedangkan masalah lain yang dilaporkan dari orang yang melakukan diet tinggi protein adalah gangguan fungsi ginjal, Hal ini disebabkan karena ginjal kesulitan melakukan metabolisme protein dan membuangnya dari tubuh.
Karena itu kita sebaiknya jangan asal ikut-ikutan hingga sembarangan  melakukan diet. Konsultasi dulu rencana program diet kita dengan para dokter atau ahli nutrisi di bidangnya. Setiap wanita punya tubuh yang berbeda, kadang diet orang lain berhasil, kadang tidak di yang lain. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar